Minggu, 24 Juli 2011

Tentang Mati


Yang maha tahu: ALLAH.s.w.t memberikan batas Final sampai kapan kita melakukan ibadah shalat untuk menyembahnya ? Kedatangan Ajal lah sebagai batas waktunya. isyarat Firman ALLAH dibawah ini akan memberikan gambaran yang lebih terarah kepada kita semua bagaimana caranya meyakini tentang datangnya Ajal atau Kematian  kalau kita tidak diberi tanda-tanda terlebih dahulu oleh ALLAH, didalam ( Q.s. AL-Baqarah: 180 ) ALLAH berfirman:                        
kutiba 'alaykum idzaa hadhara ahadakumu lmawtu in taraka khayran lwashiyyatu lilwaalidayni wal-aqrabiina bilma'ruufi haqqan 'alaa lmuttaqiin
[2:180] Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
[2:180] Bequest is prescribed for you when death approaches one of you, if he leaves behind wealth for parents and near relatives, according to usage, a duty (incumbent) upon those who guard (against evil).
                                                                              
          Sampai pada pembahasan kita disini, ALLAH sudah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa bahwasanya untuk meyakini kedatangan ajal, sebelum maut, ajal atau kematian itu datang menjemput,InsyaALLAH dengan izinNyalah kita akan mendapatkan pengetahuan akan tanda-tanda maut tersebut.Usaha atau ikhtiar adalah cara atau jalan untuk mendapat pengetahuan tersebut. Khusus untuk hal ini akan kita bahas pada bab tersendiri yaitu : Tanda-tanda maut.
            Setelah manusia mati jasad membusuk, tinggallah Jiwa dan Ruh berada di alam barzah, ruh dan jiwa tidak akan pernah berpisah sampai pada hari kebangkitan. didalam Firman ALLAH( Q.s. Az-Zumar : 42 ) jiwa di pegang oleh ALLAH ketika mati.
 
allaahu yatawaffaa l-anfusa hiina mawtihaa wallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsikullatii qadaa 'alayhaa lmawta wayursilu l-ukhraa ilaa ajalin musamman inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruun
[39:42] Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
[39:42] Allah takes the souls at the time of their death, and those that die not during their sleep; then He withholds those on whom He has passed the decree of death and sends the others back till an appointed term; most surely there are signs in this for a people who reflect.

          Ketika manusia tidur,jiwa dipegang oleh ALLAH untuk sementara waktu, pada saat itu, tubuh masih hidup karena masih adanya pengaruh ruh didalam tubuh, kepergian jiwa untuk semantara waktu membuat tubuh hilang kesadarannya. Pada kasus lain berkenaan dengan hilangnya kesadaran yakni orang ( orang gila ). Maka orang ini dikatakan sakit jiwa.
            berkaitan dengan jiwa ,maka jiwa ini bisa diartikan sebagai energi kesadaran.

# Orang-orang yang bertaqwa kepada ALLAH.
Mempunyai tanda-tanda kedatangan maut ( Mati. ) #

            Sesungguhnya ALLAH.s.w.t Telah Mengisyaratkan bahwa, setiap muslim yang selalu bertaqwa kepada ALLAH.s.w.t. Akan mendapatkan petunjuk berupa tanda-tada akan datangnya maut ( Mati ) hal ini diterangkan ALLAH.s.w.t. di dalam FirmanNya : ( Q.s Al-Baqarah. 180. )

                   
kutiba 'alaykum idzaa hadhara ahadakumu lmawtu in taraka khayran lwashiyyatu lilwaalidayni wal-aqrabiina bilma'ruufi haqqan 'alaa lmuttaqiin
[2:180] Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
[2:180] Bequest is prescribed for you when death approaches one of you, if he leaves behind wealth for parents and near relatives, according to usage, a duty (incumbent) upon those who guard (against evil). 
                                                                                                                                            
Sembahlah ALLAH Sampai kamu mendapat keyakinan kedatangan ajal. ( Q.s Al-Hijr : 99. )
wa'bud rabbaka hattaa ya/tiyaka lyaqiin
[15:99] dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).
[15:99] And serve your Lord until there comes to you that which is certain.

Apabila ajal telah datang tidak dapat ditunda-tunda. ( Q.s Yunus : 49. )
qul laa amliku linafsii dharran walaa naf'an illaa maa syaa-allaahu likulli ummatin ajalun idzaa jaa-a ajaluhum falaa yasta/khiruuna saa'atan walaa yastaqdimuun
[10:49] Katakanlah: "Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).
[10:49] Say: I do not control for myself any harm, or any benefit except what Allah pleases; every nation has a term; when their term comes, they shall not then remain behind for an hour, nor can they go before (their time).

Lihat postingan Tanda-tanda kematian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar